Untuk diketahui, beberapa kantor di
bawah Badan Bahasa Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud)
melakukan mutasi para pejabat di daerah. Sebelumnya, Kepala Balai Bahasa
Provinsi Riau Agus Sri Danardana menempati Kepala Balai Bahasa Provinsi
Sumatera Barat.
Sementara Yanti
Riswara Idris dari Balai Bahasa Provinsi Riau kini menduduki Kepala
Kantor Bahasa Provinsi Lampung menggantikan Abdul Muis. Sebaliknya, A.
Muis ditunjuk menjadi Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh.
Acara pisah sambut Kepala Kantor Bahasa
Provinsi Lampung ini dihadiri seluruh karyawan dan beberapa
sastrawan (seniman) Lampung.
“Saya kira pada masa pak Danar (Agus Sri
Danardana, Red.), mampu menumbuh-kembangkan kehidupan sastra di
Lampung. Juga menghidupkan kantong-kantong sastra di kalangan pelajar,”
kata Syaiful Irba Tanpaka, Rabu (3/2/2016).
Hal sama dikatakan sastrawan Isbedy
Stiawan ZS. Dikatakannya, pada masa-masa Agus Sri Danardana, hubungan
Kantor Bahasa dengan sastrawan Lampung sangat baik dan harmonis.
“Berbagai program apresiasi sastra banyak melibatkan sastrawan,” kata
Isbedy.
Namun, imbuh dia, bukan berarti semasa
Abdul Muis tidak. Hanya, menurut dia, volumenya agak berkurang. Ia
mencontohkan, hilangnya rubrik “Sastra Milik Siswa” di Radar Lampung berkat kerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Lampung, akhirnya tak ada lagi.
Karena itu, dia berharap, Kantor Bahasa
Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Yanti Riswara Idris di masa
mendatang mampu kembali peduli pada dunia sastra (dan bahasa) di daerah
ini.
“Yang saya ketahui, ibu Yanti pernah
bersama pak Danar memajukan Balai Bahasa Riau, jadi akan bersemangat
lagi pada saat memimpin Kanton Bahasa Provinsi Lampung,” ujar Isbedy.
Ditambahkannya, ada banyak program
kebahasaan dan kesastraan di daerah ini yang dapat dilakukan Kepala
Kantor Bahasa Lampung yang baru.
“Selain penelitian, apresiasi sastra,
sosialisasi kebahasaan, dan banyak lagi. Juga penerbitan buku maupun
jurnal, saya kira terbuka untuk dilakukan,” kata dia

Social Plugin