Kabarlampung.top - Pekan lalu, dalam acara Crystal Award di World Economic Forum,
Leonardo DiCaprio menunjukkan penentangannya terhadap perusahaan energi,
baik minyak, gas, maupun batubara.
Seperti diketahui, Leo tak hanya dikenal sebagai aktor,
juga
aktivitas perubahan lingkungan. Di Crystal Award, Leo menerima
penghargaan atas dedikasi di bidang lingkungan yang ia mulai pada 1998.
Kemudian, menurut aktor The Revenant itu, penggunaan energi tersebut menyebabkan perubahan iklim.
Leo bersikeras bahan bakar fosil harus dipertahankan di dasar laut.
Sebab, kehancuran bumi adalah akibat perubahan iklim dari tangan
pertama.
“Kami tak bisa tinggal diam membiarkan perusahaan tamak batubara, minyak dan gas menentukan nasib manusia,” katanya.
Selain itu, Leo juga mengindikasikan bahwa entitas pendukung kegiatan
tersebut telah menyangkal pernyataan tersebut, bahkan menutup-nutupi
bukti perubahan iklim yang sedang terjadi.
“Cukup adalah cukup. Kalian lebih mengetahuinya. Dunia lebih
mengetahuinya. Sejarah akan menyalahkan mereka,” ujar peraih tiga kali
piala Golden Globe dan nominator Oscar 2016 itu.
Untuk menyelamatkan bumi, Leo meminta agar penggunaan bahan bakar
fosil dihentikan. Sebab, bahan bakar ini bisa membuat ketergantungan.
Selain itu, Leo juga mengumumkan bahwa yayasannya, Leonardo DiCaprio
Foundation, telah mengumpulkan dana hibah sebesar US$ 15 juta (Rp 207,7
miliar) untuk mendukung perlindungan lingkungan.
Salah satu tujuan dana hibah ini adalah Sumatera, Indonesia senilai US$ 6,5 juta (Rp 90 miliar).
Dana ini hibah ini ditujukan untuk melindungi hutan hujan dari kerusakan akibat industri kelapa sawit.
Social Plugin