Kondisi ini memicu kemarahan publik dan desakan keras agar Gubernur Lampung segera mengevaluasi Direktur Utama RSUDAM, dr. Lukman Pura, Sp.PD.
Banyak pihak menilai pimpinan rumah sakit gagal total dalam mengelola fasilitas publik yang menjadi sandaran terakhir masyarakat dalam layanan kesehatan.
Buruknya kondisi RSUDAM bukan isu baru. Dalam beberapa bulan terakhir, keluhan masyarakat terus berdatangan.
Mulai dari lambannya pelayanan kesehatan RSUDAM, utamanya penanganan pasien gawat darurat, keterlambatan penyiapan kamar rawat inap, hingga fasilitas dasar yang tak manusiawi.
Salah satu keluhan paling mengejutkan datang dari pasien yang diminta membawa sprei sendiri karena rumah sakit kehabisan stok.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin rumah sakit milik pemerintah provinsi yang setiap tahun dikelola dengan anggaran ratusan miliar tidak mampu menyediakan kebutuhan dasar pasien?
“Ini bukan lagi soal pelayanan lambat. Ini sudah menyentuh titik kegagalan total manajemen. Sprei saja harus bawa sendiri. Gubernur tak bisa lagi diam,” tegas Benny N.A. Puspanegara, pemerhati kebijakan hukum dan pelayanan publik.
Social Plugin